Senin, 25 April 2011 0 komentar

Berhentilah Menjadi Seseorang yang Pesimis!




KENYANG menjadi penonton ajang pencarian bakat, kali ini Anda yakin akan menjadi salah satu finalisnya. Ya, Anda akan menjadi seorang superstar. Namun tiba-tiba muncul suara-suara aneh dalam benak Anda yang mempertanyakan keyakinan Anda. 
“Kamu siapa?”
“Apa yang kamu punya untuk menjadi seorang superstar?”
“Apa kehebatan yang kamu miliki?”
“Kamu yakin bisa?”
Suara-suara ini seolah menggambarkan adegan yang sering muncul di film-film. Sisi baik di sebelah kanan dengan pakaian serba putih dan bersayap, selalu menyemangati dan menguatkan keyakinan Anda.
Di sisi kiri, si jahat dengan pakaian serba merah dan bertanduk yang mengubah keyakinan Anda menjadi keraguan.
Kehilangan semangat untuk melakukan suatu hal seringkali datang karena rasa pesimis yang menghadang pikiran.
Kehilangan optimisme membuat rencana yang telah disusun sontak lenyap karena pikiran-pikiran negatif yang belum terjadi.
Untuk menghilangkan rasa pesimis yang menghinggapi pikiran, cobalah tips berikut ini.

1. Teliti masalah yang terjadi
Inilah tahapan wajib yang harus dijalani saat ditimpa persoalan, apapun persoalan yang dihadapi. Sebagian orang menjalani kehidupan sehari-hari tanpa sadar bahwa ia selalu memandang hidupnya sendiri dengan penuh rasa pesimis.
Memang butuh waktu untuk menyadari bahwa Anda seorang yang pesimis. Mungkin juga harus ada orang lain yang menyadarkan Anda. Saat Anda sadar bahwa Anda seorang yang pesimis dan sadar akan dampaknya, “tamparan” ini akan mengubah Anda menjadi seorang yang lebih baik.

2. Teliti setiap pemikiran negatif
Anda akan kopi darat dengan seorang pria yang Anda kenal melalui dunia maya. Wajar jika kemudian muncul pertanyaan-pertanyaan mengenai orang yang akan Anda temui. Seperti apa wajahnya, bagaimana tingkah lakunya, dan seperti apa hubungan Anda bersamanya di masa yang akan datang?
Jangan dulu berpikir ia bukan orang yang menarik atau tak akan tertarik pada Anda. Jangan biarkan dugaan-dugaan ini berkembang menjadi kecurigaan. Kalian belum bertemu, kan? Jadi, buat apa curiga?

3. Gunakan logika
Pemikiran logis mampu menekan emosi dan hal-hal negatif lain dalam hidup ini. 99% alasan depresi, keresahan, kebencian, atau pemikiran negatif lain berasal dari pemikiran yang tidak logis.
Contohnya, sinisme terhadap kaum Muslim yang muncul di benak warga Amerika. Sejak peristiwa 11 September, sejumlah kaum Muslim Amerika menjadi korban pelecehan dan penghinaan. Padahal hanya karena ada beberapa Muslim yang diduga terkait jaringan terorisme, bukan berarti semua Muslim itu teroris, kan?
Saat pikiran sinis merajai benak Anda, serang balik pemikiran itu dengan pertanyaan-pertanyaan logis. “Apa benar mereka teroris? Apa buktinya? Apa benar mereka terkait dengan peristiwa 11 September?”
Dengan menyerang sisi pesimis Anda dengan pertanyaan-pertanyaan optimis, sisi jahat dalam diri Anda pun akan meragukan pikiran jahatnya sendiri.

4. Berpikirlah dengan tenang
Jika Anda harus mengambil keputusan penting, carilah tempat yang tenang, duduklah dengan santai, jangan biarkan sesuatu apapun mengganggu ketenangan Anda. Suasana yang tenang membuat Anda berpikir dengan lebih jernih dan menghindarkan diri dari pikiran negatif yang dapat memancing emosi.

5. Cari sosok panutan
Pernah memperhatikan penampilan penggemar selebritis tertentu? Seseorang yang mengidolakan tokoh tertentu, cenderung mengikuti penampilan, kebiasaan, atau pemikiran sang idola.
Jika Anda bisa meniru penampilan selebritis kesayangan Anda, mengapa tidak mencoba mencari sosok yang bisa diteladani pola pikirnya?
Bagi Anda yang mengidolakan Oprah Winfrey, cobalah meniru aksi sosialnya pada orang-orang di sekitar Anda. Jika Anda fans berat Julia Robert, cobalah untuk selalu tersenyum seperti yang selalu dilakukan Julia pada orang-orang di sekelilingnya.

6. Sadari kemampuan diri
Sebagian orang merasa memiliki bakat tertentu, walau kenyataannya bakat yang dimilikinya tidak terlalu istimewa. Sebagian lagi malu-malu menunjukkan bakat terpendamnya, bahkan justru tak menyadari bakat yang dimilikinya.
Tanyalah pada sahabat atau keluarga Anda, kelebihan apa yang Anda miliki dan seberapa besar kemampuan Anda dalam hal itu. Selain menunjukkan bahwa Anda berbakat, Anda juga dapat terhindar dari sifat terlalu percaya diri.
0 komentar

10 Tips Mengerjakan Ujian


Sepuluh tips untuk membantumu dalam mengerjakan ujian :
1) Datanglah dengan persiapan yang matang dan lebih awal.
Bawalah semua alat tulis yang kamu butuhkan, seperti : pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus karet, tip-ex, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.

2) Tenang dan percaya diri.
Ingatkan dirimu bahwa kamu sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik.
3) Bersantailah tapi waspada.
Pilihlah kursi atau tempat yang nyaman untuk mengerjakan ujian. Pastikan Kamu mendapatkan tempat yang cukup untuk mengerjakannya. Pertahankan posisi duduk tegak.
4) Preview soal-soal ujianmu dulu (bila ujian memiliki waktu tidak terbatas)
Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika Kamu membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban.
5) Jawab soal-soal ujian secara strategis.
Mulai dengan menjawab pertanyaan mudah yang Kamu ketahui, kemudian dengan soal-soal yang memiliki nilai tertinggi. Pertanyaan terakhir yang seharusnya Kamu kerjakan adalah:
soal paling sulit,
yang membutuhkan waktu lama untuk menulis jawabannya,
memiliki nilai terkecil.
6) Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban yang harus dipilih/ditebak.
Mula-mulai, abaikan jawaban yang Kamu tahu salah. Tebaklah selalu suatu pilihan jawaban ketika tidak ada hukuman pengurangan nilai, atau ketika tidak ada pilihan jawaban yang dapat Kamu abaikan. Jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika Kamu tidak mengetahui secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai digunakan. Karena pilihan pertama akan jawabanmu biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila Kamu yakin akan koreksi yang Kamu lakukan.

7) Ketika mengerjakan soal ujian esai, pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis.

Buat kerangka jawaban singkat untuk esai dengan mencatat dulu beberapa ide yang ingin Kamu tulis. Kemudian nomori ide-ide tersebut untuk mengurutkan mana yang hendak Kamu diskusikan dulu.
8) Ketika mengerjakan soal ujian esai, jawab langsung poin utamanya.
Tulis kalimat pokokmu pada kalimat pertama. Gunakan paragraf pertama sebagai overview esaimu. Gunakan paragraf-paragraf selanjutnya untuk mendiskusikan poin-poin utama secara mendetil. Dukung poinmu dengan informasi spesifik, contoh, atau kutipan dari bacaan atau catatanmu.
9) Sisihkan 10% waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu.
Periksa jawabanmu; hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah Kamu menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa Kamu telah menyelesaikan semua pertanyaan. Baca ulang jawabanmu untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa dan tanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa bila ada kecerobohan (misalnya salah meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematikamu yang sebenarnya dengan penghitungan ringkas.

10) Analisa hasil ujianmu.

Setiap ujian dapat membantumu dalam mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya. Putuskan strategi mana yang sesuai denganmu. Tentukan strategi mana yang tidak berhasil dan ubahlah. Gunakan kertas ujian sebelumnya ketika belajar untuk ujian akhir.

Semoga bermanfaat. :)

 
;