Apa yang kita dengar, atau apa yang kita pilih untuk didengar, atau apa yang kita pilih untuk dilihat dan dirasakan, semua itu telah tersaring oleh pengondisian kita sebelumnya; oleh kelekatan, oleh nafsu, dan oleh hasrat kita.
Jadi berhati-hatilah dengan persepsi dan penilaian yang kita buat!
-Sandi Yap-
Kesalahan? Setiap orang pasti pernah melakukannya. Tapi ada berbagai macam tindakan yang diambil pasca melakukan kesalahan tersebut. Ada yang menyesalinya berlarut-larut, ada yang menyalahkan orang lain, ada juga yang nekat bunuh diri hanya karena melakukan sebuah kesalahan.
Kesalahan itu berbagai macam, ada yg tingkat kecil, ada juga yang termasuk tingkat besar, yang biasa disebut kesalahan fatal. Kalau untuk kesalahan kecil, mungkin masih bisa diterima, tapi bagaimana dengan kesalahan besar??? Pasti sangat mempengaruhi orang yang membuat kesalahan tersebut. Mungkin saja orang itu akan depresi, dan mentalnya terganggu.
Mengapa demikian?
Karena mereka terpaku pada kesalahan yang mereka lakukan, mereka takut akan efek kesalahan tersebut. Mereka akhirnya menjadi melekat pada pikiran tentang kesalahan yang mereka lakukan dan ujung-ujungnya menyalahkan dirinya sendiri.
Bagaimana seharusnya?
Kesalahan yang pernah kita lakukan jangan sampai menyebabkan kita membenci diri kita sendiri.
Cukup terima, maafkan, dan belajar dari kesalahan itu agar tidak terulang lagi. Itu lebih baik.
-Sandi Yap-
-Sandi Yap-
Ada sebuah kiasan:
Apa yang paling kita takuti ibarat hantu yang mengejar kita.
Jika kita berlari ke arah yang berlawanan dan berusaha menjauhinya, kita tidak akan pernah tau apa sebenarnya hantu itu.
Hantu itu adalah rasa takut akan sakit atau kematian.
Lihatlah apa yang kita takuti itu, apa yang mebuat kita lari menjauh darinya.
Sebenarnya jika kita berani mendekati hantu itu, sesuatu yang aneh akan terjadi; hantu itu akan kabur ketakutan!
-Sandi Yap-
Apa yang paling kita takuti ibarat hantu yang mengejar kita.
Jika kita berlari ke arah yang berlawanan dan berusaha menjauhinya, kita tidak akan pernah tau apa sebenarnya hantu itu.
Hantu itu adalah rasa takut akan sakit atau kematian.
Lihatlah apa yang kita takuti itu, apa yang mebuat kita lari menjauh darinya.
Sebenarnya jika kita berani mendekati hantu itu, sesuatu yang aneh akan terjadi; hantu itu akan kabur ketakutan!
-Sandi Yap-
Jika kita sedang marah karena ada hal-hal yang tidak sesuai dengan kemauan kita, renungkanlah:
Apakah yang kita inginkan itu akan selalu memberikan kebahagiaan untuk kita dan orang lain?
Apakah dengan marah atau sedih, keinginan kita secara tiba-tiba akan terwujud?
Baik? Buruk? Siapa sih yang tau??
-Sandi Yap-
Apakah yang kita inginkan itu akan selalu memberikan kebahagiaan untuk kita dan orang lain?
Apakah dengan marah atau sedih, keinginan kita secara tiba-tiba akan terwujud?
Baik? Buruk? Siapa sih yang tau??
-Sandi Yap-
Mungkin menurut kebanyakan orang, motivator terbaik untuk mereka adalah orangtua, teman, sahabat, saudara, atau orang-orang yg ada di sekitar mereka.
Tapi sebenarnya motivator terbaik yang dapat sangat memberikan efek kepada kita adalah diri kita sendiri.
Yang dapat mengubah diri kita bukanlah orang-orang yang ada di sekitar kita, tapi diri kita sendiri.
Lalu, siapa mereka kalau bukan pemberi semangat bagi kita?
Ya, mereka adalah orang-orang yang mengangkat kita untuk lebih termotivasi, mereka yang menyadarkan kita untuk memiliki motivasi lebih.
Ibarat kita diangkat oleh mereka untuk mendapatkan sebuah apel dari pohonnya, mereka membantu kita mendekatkan pada apel itu. Tapi siapa yang dapat memetiknya? Hanya diri kita yang dapat memetiknya. Mereka sudah berusaha mengangkat kita, tinggal apakah kita mau mengambil apel itu atau tidak.
Sadari itu, dan kita akan menjadi lebih baik dan makin termotivasi. :)
BE HAPPY!
-Sandi YAP-
Tapi sebenarnya motivator terbaik yang dapat sangat memberikan efek kepada kita adalah diri kita sendiri.
Yang dapat mengubah diri kita bukanlah orang-orang yang ada di sekitar kita, tapi diri kita sendiri.
Lalu, siapa mereka kalau bukan pemberi semangat bagi kita?
Ya, mereka adalah orang-orang yang mengangkat kita untuk lebih termotivasi, mereka yang menyadarkan kita untuk memiliki motivasi lebih.
Ibarat kita diangkat oleh mereka untuk mendapatkan sebuah apel dari pohonnya, mereka membantu kita mendekatkan pada apel itu. Tapi siapa yang dapat memetiknya? Hanya diri kita yang dapat memetiknya. Mereka sudah berusaha mengangkat kita, tinggal apakah kita mau mengambil apel itu atau tidak.
Sadari itu, dan kita akan menjadi lebih baik dan makin termotivasi. :)
BE HAPPY!
-Sandi YAP-
Pikiran itu liar, setiap detik akan selalu berubah.
Dan di setiap detik itu akan lahir karma-karma baru.
Jika kita berpikir serakah, kita akan terlahir di alam peta dan asura.
Jika kita berpikir membenci, kita akan terlahir di alam neraka.
Jika pikiran kita diselimuti kebodohan batin/ketidaktahuan, maka kita akan terlahir di alam binatang.
Tapi jika kita dapat menjaga pikiran kita dengan cara mengembangkan sila, samadhi, dan panna, maka pikiran kita akan terlahir di alam yang berbahagia.
-Sandi Yap-
Dan di setiap detik itu akan lahir karma-karma baru.
Jika kita berpikir serakah, kita akan terlahir di alam peta dan asura.
Jika kita berpikir membenci, kita akan terlahir di alam neraka.
Jika pikiran kita diselimuti kebodohan batin/ketidaktahuan, maka kita akan terlahir di alam binatang.
Tapi jika kita dapat menjaga pikiran kita dengan cara mengembangkan sila, samadhi, dan panna, maka pikiran kita akan terlahir di alam yang berbahagia.
-Sandi Yap-
Langganan:
Postingan (Atom)