Jumat, 18 November 2011

"Suntikan Semangat" Tim Nasional Hilang

Inilah pengamatan yang saya lakukan saat Tim Nasional Sepakbola Indonesia bertanding. Saya yakin kalau kita semua tahu bahwa masyarakat Indonesia sangat menyenangi Sepakbola.

Saya yakin kalau seluruh masyarakat berharap Indonesia bisa menang dan selalu menang. Mereka support Tim Nasional ketika mereka sedang berjaya.

Pertama saya lihat dari Piala AFF yang diadakan di Indonesia. Saat itu Tim Nasional bermain sangat bagus saat bermain di penyisihan grup. Penonton pun makin ramai di Stadion Utama GBK. Masuk ke semifinal, Indonesia kembali meraih kejayaan. Dan saat final, penonton penuh sesak memadati SUGBK, walaupun akhirnya Indonesia gagal di final.

Okey, lanjut ke Pra Piala Dunia melawan Turkmenistan. Sisa semangat Piala AFF masih terasa saat itu. Dan Indonesia pun mampu mengandaskan perlawanan Turkmenistan. Ibarat grafik, masih naik terus.

Dan saat masuk di babak penyisihan Pra Piala Dunia, dengan penuh rasa percaya diri, penonton pun memadati SUGBK. Mereka yakin Indonesia bisa mengalahkan Iran, Qatar, dan Bahrain. Namun kenyataan berbeda. Saat bermain kandang, Indonesia dikalahkan Bahrain. Saat itu penonton masih sangat memiliki asa agar Indonesia bisa lolos di babak ini. Namun, saat Indonesia dipastikan gugur dari Pra Piala Dunia dan masih menyisakan pertandingan melawan Qatar dan Iran di kandang, penonton begitu sepi.

Pertanyaan muncul, di mana supporter Indonesia yang biasanya setia mendukung Tim Nasional? Apakah ketika Indonesia dinyatakan gugur, saat itu pula dukungan ditiadakan?
Saya yakin supporter Indonesia adalah Supporter setia, tak melihat Timnya kalah atau menang, bermain buruk atau bermain baik. Intinya adalah kita memberikan apresiasi kepada seluruh pemain Tim Nasional, tanpa berhenti memberikan masukan dan kritikan untuk PSSI demi kemajuan Indonesia.

Berikut ini ungkapan dari pelatih Iran terhadap supporter Indonesia:
"Saya tidak setuju dengan hal ini. Saya sampaikan pesan kepada fans Indonesia, dukunglah tim saat menang maupun kalah, karena para pemain ingin menampilkan yang terbaik untuk mereka. Sikap ini tidak seharusnya terjadi."

0 komentar:

Posting Komentar


 
;